Web 2.0

Apakah Web 2.0 merupakan disruptor?, untuk Google masih terlalu dini untuk dipastikan. Dalam dunia teknologi informasi, semua bisa berubah cepat. Akan tetapi, Web 2.0 memang menjanjikan potensi karena layanan-layanan berbasis Web 2.0 memanfaatkan kumpulan kecerdasan individu untuk menyortir informasi. Kecerdasan para individu tersebut jelas lebih akurat dalam mengklasifikasikan informasi dibanding mesin pencari. Hasil pencarian di del.icio.us bisa jadi memberi hasil lebih akurat (dan lebih spam-free) dibanding Google, karena halaman-halaman web yang tersimpan di situs tersebut sudah ditandai dengan keywords oleh para penggunanya (lewat proses yang disebut tagging).



Keunggulan Google saat ini adalah dalam jumlah halaman yang bisa tersimpan di index-nya. Pemakaian algoritma yang bekerja otomatis juga mempercepat proses index dan pencarian. Tetapi memang itu lah ciri-ciri disruptive technologies. Pada awalnya, disruptive technologies tidak menunjukkan superioritas atas teknologi yang ada saat ini. Barulah berkat perkembangan-perkembangan berikutnya, teknologi baru tersebut mengejar dengan cepat. Del.icio.us jelas memiliki kemampuan tersebut setelah disokong oleh Yahoo! yang saat ini memiliki user base terbesar di Internet.



Setidaknya di sini kita bisa melihat tidak adanya pemenang yang abadi. IBM dikalahkan oleh Microsoft, Microsoft diancam oleh Google, dan Google mungkin akan dikalahkan oleh MySpace (atau Web 2.0 secara umum). Dan MySpace sendiri? Bila saatnya tiba, MySpace pasti akan menghadapi Nemesis-nya sendiri.
Siklus ini bukan saja berlaku untuk dunia TI. Di industri mana saja, prinsip yang sama akan berlaku.
Satu-satunya yang abadi hanyalah perubahan.



Teknologi Web 2.0 dengan tools baru seperti blog, RSS feed, tags, wiki, ajax dan beberapa lagi memungkinkan kita berinteraksi satu sama lain secara lebih intens. Orang dapat lebih berinteraksi dalam komunitas, memberikan comment untuk setiap postingan, berdiskusi untuk suatu hal yang sedang hot dan juga berkolaborasi untuk menyempurnakan suatu project misalnya pengembangan linux atau wikis.



Internet berubah cara interaksinya yang dulu dari individual menjadi komunal, dari interaksi satu arah menjadi dua arah, dari bersifat informatif menjadi partisipatif. Lihat saja situs-situs social networking seperti facebook, friendster yang diramaikan oleh anak-anak muda, youtube , myspace dan banyak lagi lainnya yang diramaikan oleh mereka yang begitu intens berinteraksi satu sama lain.



Kita yang bermain di Internet Marketing harus memikirkan dampak ini. Kita tidak bisa lagi masih memakai tool Marketing dengan cara-cara lama, tetapi harus betul-betul diperhitungkan kekuatan dari Social Networking, komunitas sebagai media ampuh untuk marketing.



Sebagai pemasar kita dituntut untuk menggunakan paradigma pemasaran baru atau anda akan tertinggal atau bahkan mati dengan bergesernya arus pemasaran yang baru.